Senin, 15 Mei 2023

Soal Latihan Teknologi Mobile, Sejarah Teknologi Mobile, Perkembangan Selular, Layout dan Komponen Android Serta Sisi Negatif dan Posistif HP

 

1.             Soal

 1.            Ceritakan beberapa perkembangan sejarah teknologi selular yang anda ketahui.

 2.      Ceritakan juga perkembangan selular yang anda gunakan dari awal hingga selular yang anda gunakan saat ini (jenis dan teknologinya)

 3.            Tuliskan dan jelaskan beberapa jenis layout pada aplikasi android.

 4.            Tuliskan dan jelaskan beberapa komponen android.

 5.            Jelaskan menurut anda sisi negatif dan positig Teknologi mobile (HP ) yang anda rasakan

2.             Jawaban

1.         Sejak awal kemunculannya, teknologi selular telah mengalami perkembangan yang pesat. Berikut adalah beberapa tahapan perkembangan sejarah teknologi selular:

-          Perkembangan awal pada masa-masa perang dunia II seperti Motorola SCR-300 menggunakan komunikasi radio portabel yang digunakan oleh pasukan militer Amerika Serikat.

-          Handy Talkie H & W Menggunakan vacuum tubes Baterai kering HV.

-          Mobile Telephone Service (MTS) adalah salah satu sistem telepon nirkabel yang dikembangkan pada tahun 1949 di Amerika Serikat oleh AT&T (American Telephone and Telegraph Company). MTS merupakan salah satu bentuk awal dari layanan telepon seluler. MTS menggunakan teknologi panggilan melalui jaringan selular yang berbasis frekuensi radio.

-          IMTS (Improved Mobile Telephone Service) adalah sistem telepon seluler yang dikembangkan pada tahun 1965 sebagai perbaikan dari sistem sebelumnya, yaitu MTS (Mobile Telephone Service). IMTS merupakan langkah lanjutan dalam evolusi teknologi telepon seluler. IMTS masih menggunakan konsep dasar MTS dengan menggunakan frekuensi radio untuk komunikasi seluler. Namun, dibandingkan dengan MTS, IMTS memiliki beberapa peningkatan teknis yang signifikan.

-          Generasi Pertama (1G): Pada tahun 1980-an, teknologi seluler generasi pertama, atau 1G, diperkenalkan secara komersial. Ini menggunakan jaringan analog dan menggunakan modulasi frekuensi untuk mentransmisikan suara. Namun, teknologi 1G memiliki keterbatasan dalam hal kapasitas jaringan dan keamanan.

-          Generasi Kedua (2G): Pada awal 1990-an, teknologi seluler generasi kedua, atau 2G, diperkenalkan. Ini adalah peralihan dari jaringan analog ke jaringan digital. Teknologi 2G menggunakan teknologi digital untuk mentransmisikan suara dan data, yang menghasilkan peningkatan kapasitas, kualitas suara yang lebih baik, dan fitur seperti SMS (Short Message Service). Teknologi 2G juga memperkenalkan standar baru seperti GSM (Global System for Mobile Communications) dan CDMA (Code Division Multiple Access).

-          Generasi Ketiga (3G): Pada akhir 1990-an dan awal 2000-an, teknologi seluler generasi ketiga, atau 3G, mulai muncul. Ini memungkinkan kecepatan transfer data yang lebih tinggi, akses internet yang lebih baik, dan dukungan untuk aplikasi dan layanan yang lebih canggih seperti video call dan multimedia streaming. Teknologi 3G menggunakan teknologi seperti UMTS (Universal Mobile Telecommunications System) dan CDMA2000.

-          Generasi Keempat (4G): Pada awal 2010-an, teknologi seluler generasi keempat, atau 4G, diperkenalkan. Teknologi ini memberikan kecepatan internet yang jauh lebih tinggi, latency yang lebih rendah, dan kemampuan untuk mendukung aplikasi yang lebih canggih seperti video streaming definisi tinggi, gaming online, dan VoIP (Voice over Internet Protocol). Standar 4G yang terkenal adalah LTE (Long-Term Evolution).

-          Generasi Kelima (5G): Pada beberapa tahun terakhir, teknologi seluler generasi kelima, atau 5G, mulai diperkenalkan secara komersial. 5G menawarkan kecepatan internet yang sangat tinggi, latency yang rendah, kapasitas jaringan yang lebih besar, dan koneksi yang lebih andal. Ini memungkinkan pengembangan teknologi baru seperti Internet of Things (IoT), mobil otonom, realitas virtual dan augmented reality yang lebih canggih, serta layanan yang lebih canggih secara keseluruhan.

2.         Perkembangan selular yang pernah kami gunakan diantaranya adalah:

-          Nokia 1200

Nokia 1200 ini memiliki desain sederhana dan kompak dengan layar monokrom yang menampilkan teks dan angka dengan jelas. Nokia 1200 dilengkapi dengan fitur seperti lampu senter, FM radio, alarm, kalkulator, dan pengingat pesan. Keunggulan Nokia 1200 adalah baterai yang tahan lama, yang memungkinkan ponsel ini bertahan hingga beberapa hari dengan penggunaan normal. Nokia 1200 juga dikenal sebagai ponsel yang terjangkau secara harga.

-          Nokia 1280

Nokia 1280 memiliki fitur-fitur dasar seperti FM radio, lampu senter, alarm, kalender, dan pengingat pesan.

-          Nokia 2220 s

Nokia 2220s dilengkapi dengan keypad numerik dan layar berwarna yang cukup besar. Fitur-fiturnya mencakup kamera VGA, radio FM, pemutar musik, dan pengiriman pesan. Ponsel ini juga mendukung konektivitas GPRS dan EDGE. Nokia 2220s memiliki memori yang dapat diperluas dengan kartu microSD dan baterai yang tahan lama. Hp ini memiliki fitur keypad yang dapat di slide keatas atau buka tutup.

-          Asus zenfone C

Ponsel ini dilengkapi dengan layar sentuh berukuran 4,5 inci tampilan yang jernih dan cerah, dilengkapi dengan kamera belakang 5 megapiksel yang dapat mengambil foto dengan kualitas yang baik. Ponsel ini juga dilengkapi dengan kamera depan untuk foto selfie dan panggilan video, mendukung konektivitas 3G, Wi-Fi, Bluetooth, dan GPS. Ponsel ini memiliki slot kartu microSD untuk memperluas penyimpanan hingga 64GB, memiliki fitur-fitur tambahan seperti Dual SIM, FM radio, dan baterai yang dapat dilepas.

-          Oppo a5s

Ponsel ini dilengkapi dengan layar sentuh berukuran 6,2 inci dengan resolusi HD+, Ponsel ini didukung oleh prosesor MediaTek Helio P35 octa-core, kamera belakang ganda, yaitu kamera utama 13 megapiksel dan kamera sekunder 2 megapiksel. Ponsel ini juga memiliki kamera depan 8 megapiksel untuk selfie dan panggilan video, Oppo A5s memiliki fitur-fitur tambahan seperti pemindai sidik jari untuk keamanan, konektivitas 4G LTE, Wi-Fi, Bluetooth, dan GPS.

3.         Berikut adalah beberapa jenis layout yang umum digunakan dalam pengembangan aplikasi Android:

-          LinearLayout: LinearLayout adalah jenis layout yang mengatur elemen-elemen tampilan secara linier, baik secara horizontal atau vertical. Elemen-elemen tersebut ditempatkan berdampingan atau bertumpukan satu sama lain.

-          RelativeLayout: RelativeLayout memungkinkan penempatan elemen-elemen tampilan berdasarkan hubungan relatif terhadap elemen-elemen lain dalam layout. Elemen-elemen dapat ditempatkan di atas, di bawah, di samping, atau di sekitar elemen-elemen lain.

-          ConstraintLayout: ConstraintLayout adalah jenis layout yang menggunakan konsep constraints (batasan) untuk menentukan posisi dan hubungan antara elemen-elemen tampilan. Constraints dapat diterapkan dalam bentuk aturan-posisi, aturan-ukuran, dan aturan-tampilan lainnya.

-          FrameLayout: FrameLayout adalah layout yang sederhana dan memungkinkan penumpukan elemen-elemen tampilan. Biasanya digunakan untuk menampilkan satu elemen tampilan di atas elemen tampilan lainnya, seperti tombol "OK" di atas gambar latar belakang.

-          GridLayout: GridLayout mengatur elemen-elemen tampilan dalam bentuk grid atau tabel dengan baris dan kolom. Setiap elemen tampilan ditempatkan dalam sel-sel grid.

-          TableLayout: TableLayout adalah jenis layout yang memungkinkan penempatan elemen-elemen tampilan dalam bentuk tabel dengan baris dan kolom. Elemen-elemen ditempatkan dalam sel-sel tabel.

-          CoordinatorLayout: CoordinatorLayout adalah jenis layout yang dirancang untuk mengatur interaksi antara elemen-elemen tampilan. Digunakan untuk membuat tampilan yang responsif terhadap aksi pengguna, seperti menyembunyikan dan menampilkan elemen saat digunakan.

 

4.         Berikut adalah beberapa komponen utama dalam pengembangan aplikasi Android:

-          Activities (Aktivitas): Aktivitas adalah komponen yang mewakili satu layar yang ditampilkan kepada pengguna. Misalnya, ketika kita membuka aplikasi pesan teks, kita akan melihat aktivitas yang menampilkan kotak pesan. Aktivitas mengelola siklus hidupnya sendiri dan berisi tampilan antarmuka pengguna.

-          Services (Layanan): Layanan adalah komponen yang berjalan di latar belakang untuk melakukan tugas-tugas tertentu tanpa antarmuka pengguna. Contohnya, layanan dapat digunakan untuk memutar musik di latar belakang ketika kita menggunakan aplikasi lain.

-          Broadcast Receivers (Penerima Siaran): Penerima Siaran adalah komponen yang menangkap dan menanggapi siaran sistem memungkinkan aplikasi untuk menerima dan merespons peristiwa tertentu seperti menerima panggilan masuk atau menerima pesan teks.

-          Intents : Intents adalah objek yang digunakan untuk menghubungkan komponen aplikasi, baik dalam aplikasi itu sendiri maupun dengan aplikasi lain.

-          Fragments (Fragment): Fragment adalah komponen yang dapat digunakan dalam aktivitas untuk membangun antarmuka pengguna yang modular.

-          Menus: Menu adalah komponen yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan aplikasi dan mengakses berbagai tindakan atau pilihan. Menu dapat terdiri dari menu pilihan yang muncul saat pengguna menekan tombol tertentu atau menu toolbar yang terdapat di bagian atas aplikasi.

 

5.         Dampak dari sisi negatif dan positif Teknologi Mobile (HP) tergantung pada individu masing-masing pengguna HP, bagaimana mereka menyikapi dan memanfaatkan kemajuan dan kecanggihan teknologi HP. Dampak sisi negatif dan positif yang saya rasakan adalah:

Sisi negatif:

a.       HP dapat menyebabkan ketergantungan dalam menggunakan nya, kita akan terus menerus menggunakan HP dan sulit untuk terlepas dari penggunaan HP.

b.      Ketergantungan dalam penggunaan HP dapat menyebabkan kelelahan mata, dan dapat berujung pada rabun dan gangguan pada mata.

c.       HP dapat menyebabkan ketergantungan yang cukup parah jika diberikan kepada anak-anak tanpa pengawasan dari orng tua. Jika tidak disikapi dengan bijak dapat menghambat perkembangan dan pertumbuhan anak.

d.      Penggunaan ponsel secara berlebihan dan ketergantungan yang parah dapat mengganggu hubungan sosial. Sebagai contoh kepekaan terhadap interaksi sosial dengan orang lain menjadi menurun dikarenakan sibuk dan terlalu fokus dengan ponsel mengakibatkan interaksi sosial mnjadi buruk.

Sisi Positif

a.       Mempermudah komunikasi baik lewat pesan teks, panggilan suara maupun panggilan video

b.      Mempermudah pekerjaan

c.       Akses informasi yang luas

d.      Akses hiburan yang murah dan mudah seperti menonton video atau filem, mendengarkan musik, bermain game, membaca buku, dan menjelajahi media sosial.

e.       Mempermudah akses ilmu pengetahuan seperti buku digital, ruang belajar firtual dan akses video tutorial.

 

 

Senin, 03 April 2023

7 Teknologi Mobile Termutahir yang Harus Anda Ketahui



7 Teknologi Mobile Termutahir yang Harus Anda Ketahui

Teknologi mobile terus berkembang pesat dari tahun ke tahun. Dalam beberapa tahun terakhir, kita telah menyaksikan berbagai inovasi yang menakjubkan di bidang teknologi mobile. Dari pengenalan teknologi 5G hingga pengembangan teknologi AR dan VR, semua inovasi ini mengubah cara kita berinteraksi dengan perangkat mobile kita. Dalam artikel ini, kita akan membahas 7 teknologi mobile termutahir yang harus Anda ketahui.



1. 5G

Teknologi 5G Connection


5G adalah teknologi mobile terbaru yang menawarkan kecepatan internet yang lebih cepat, kapasitas yang lebih besar, dan keterhubungan yang lebih lancar. Dalam beberapa tahun terakhir, operator telekomunikasi di seluruh dunia telah memperkenalkan jaringan 5G mereka. Dengan 5G, pengguna dapat mengunduh konten dan melakukan streaming dengan lebih cepat dan lebih lancar daripada sebelumnya.


2. Artificial Intelligence (AI) 



Teknologi AI juga menjadi semakin penting dalam industri mobile. Dengan AI, perangkat mobile dapat belajar dari pengguna dan memberikan pengalaman yang lebih personal. Misalnya, aplikasi pemutar musik dapat memilih lagu yang cocok untuk pengguna berdasarkan preferensi musik mereka.


3. Augmented Reality (AR)




 AR adalah teknologi yang memungkinkan pengguna untuk melihat dunia nyata dengan tambahan elemen digital. Misalnya, game Pokemon Go menggunakan teknologi AR untuk menampilkan karakter Pokemon di dunia nyata.


4. Virtual Reality (VR)



 VR memungkinkan pengguna untuk benar-benar terlibat dalam pengalaman digital. Misalnya, perangkat VR dapat digunakan untuk memberikan pengalaman wisata virtual yang mengesankan.


5. Mobile Payments 



Mobile payments juga menjadi semakin populer dalam beberapa tahun terakhir. Dengan teknologi mobile payments, pengguna dapat melakukan transaksi keuangan menggunakan perangkat mobile mereka.


6. Facial Recognition 




Facial recognition adalah teknologi yang memungkinkan pengguna untuk membuka perangkat mereka hanya dengan mengenali wajah mereka. Teknologi ini semakin populer dalam perangkat mobile terbaru.


7. Voice Recognition 



Voice recognition memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan perangkat mereka hanya dengan suara. Dengan teknologi voice recognition yang semakin maju, pengguna dapat menggunakan suara mereka untuk melakukan tugas seperti memutar musik, mengirim pesan, dan melakukan panggilan telepon.

Kesimpulan Teknologi mobile terus berkembang dengan cepat. Dari 5G hingga teknologi AI, AR, dan VR, semua inovasi ini memungkinkan kita untuk berinteraksi dengan perangkat mobile kita dengan cara yang lebih baik. Dengan mobile payments, facial recognition, dan voice recognition juga semakin populer, teknologi mobile semakin mudah digunakan dan semakin terintegrasi ke dalam kehidupan sehari-hari kita.





Mengenal Resiko dan Manajemen Resiko Serta Pengelolaan Resiko

     


Resiko dan Manajemen Resiko

Risiko adalah kemungkinan terjadinya kerugian atau kejadian yang tidak diinginkan yang dapat mempengaruhi tujuan atau hasil dari suatu aktivitas atau proyek. Risiko dapat muncul dari berbagai sumber, termasuk kegagalan peralatan, kesalahan manusia, perubahan lingkungan, atau kondisi pasar yang tidak terduga.

Manajemen risiko adalah proses identifikasi, evaluasi, dan mengelola risiko untuk mengurangi dampak yang mungkin terjadi pada sebuah aktivitas atau proyek. Tujuan dari manajemen risiko adalah untuk mengurangi risiko hingga tingkat yang dapat diterima dan mengembangkan strategi untuk menangani risiko yang tidak dapat dihindari.

Manajemen risiko melibatkan serangkaian tindakan yang dirancang untuk mengurangi dampak risiko yang mungkin terjadi, termasuk identifikasi risiko, analisis risiko, pemilihan strategi untuk mengurangi risiko, pelaksanaan strategi, dan pemantauan dan pengendalian risiko. Hal ini penting untuk berbagai jenis organisasi dan proyek, karena dapat membantu mengurangi dampak risiko pada keseluruhan kinerja organisasi atau proyek.

 

2.      Tahap-tahap Manajemen Resiko

Manajemen risiko melibatkan serangkaian tahapan yang harus dilakukan secara berurutan untuk mengurangi dampak risiko yang mungkin terjadi. Berikut adalah beberapa tahapan dalam manajemen risiko:

a.         Identifikasi Risiko: Tahap pertama adalah mengidentifikasi risiko yang mungkin terjadi dalam sebuah aktivitas atau proyek. Identifikasi risiko dapat dilakukan dengan mengumpulkan informasi dari sumber-sumber seperti pengalaman masa lalu, peraturan, dan standar industri yang berlaku, serta dari stakeholder yang terlibat dalam aktivitas atau proyek.

b.        Analisis Risiko: Setelah risiko teridentifikasi, tahap berikutnya adalah menganalisis risiko untuk menentukan kemungkinan terjadinya dan dampak yang dapat ditimbulkannya. Analisis risiko dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai metode seperti analisis SWOT, analisis kerentanan, atau analisis skenario.

c.         Evaluasi Risiko: Tahap selanjutnya adalah mengevaluasi risiko untuk menentukan tingkat risiko yang dapat diterima. Tingkat risiko dapat diterima atau tidak diterima tergantung pada toleransi risiko dari organisasi atau stakeholder yang terlibat.

d.        Pemilihan Strategi Pengurangan Risiko: Setelah risiko dievaluasi, tahap berikutnya adalah memilih strategi untuk mengurangi risiko. Strategi ini dapat berupa menghindari risiko, mengurangi risiko, memindahkan risiko, atau menerima risiko.

e.         Pelaksanaan Strategi: Tahap selanjutnya adalah melaksanakan strategi pengurangan risiko yang telah dipilih. Ini dapat melibatkan pengembangan prosedur operasional standar, pelatihan karyawan, pengembangan sistem pemantauan, atau pengembangan sistem pengendalian.

f.         Pemantauan dan Pengendalian Risiko: Tahap terakhir adalah memantau dan mengendalikan risiko selama aktivitas atau proyek berlangsung. Ini melibatkan pengamatan terhadap indikator kunci kinerja dan pengambilan tindakan jika terjadi perubahan dalam kondisi atau risiko. Hal ini dapat melibatkan revisi strategi pengurangan risiko atau penambahan tindakan pengendalian.

 

      Pengelolaan Resiko

Pengelolaan risiko melibatkan tindakan untuk mengurangi dampak risiko dan memastikan keberlangsungan aktivitas atau proyek. Berikut adalah beberapa cara pengelolaan risiko:

a.         Menghindari Risiko: Cara pengelolaan risiko yang paling efektif adalah menghindari risiko sepenuhnya. Ini dilakukan dengan menghindari aktivitas atau proyek yang memiliki risiko yang terlalu tinggi atau menghindari lokasi atau lingkungan yang berpotensi menimbulkan risiko.

b.      Mengurangi Risiko: Cara pengelolaan risiko lainnya adalah dengan mengurangi risiko. Ini dapat dilakukan dengan mengimplementasikan prosedur operasional standar, melakukan perawatan dan perbaikan pada peralatan, memberikan pelatihan dan pengawasan pada karyawan, atau memasang alat pengendalian seperti sensor atau peralatan keselamatan.

c.       Memindahkan Risiko: Cara pengelolaan risiko lainnya adalah dengan memindahkan risiko ke pihak lain. Ini dapat dilakukan dengan asuransi atau kontrak yang memindahkan risiko kepada pihak lain yang lebih mampu menangani risiko tersebut.

d.      Menerima Risiko: Cara pengelolaan risiko yang paling pasif adalah menerima risiko. Ini dilakukan ketika risiko terlalu kecil untuk membenarkan tindakan pengelolaan risiko yang lebih aktif atau ketika risiko tidak dapat dihindari atau dikurangi.

e.       Mengembangkan Rencana Kontinjensi: Cara pengelolaan risiko lainnya adalah dengan mengembangkan rencana kontinjensi. Ini dilakukan dengan mempersiapkan tindakan darurat atau solusi alternatif jika risiko terjadi.

f.       Setiap cara pengelolaan risiko memiliki kelebihan dan kelemahan sendiri. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan dengan hati-hati setiap opsi dan memilih cara pengelolaan risiko yang paling sesuai dengan situasi dan kebutuhan organisasi atau proyek

 

4.      Pentingnya Manajemen Resiko

Mempelajari manajemen risiko sangat penting karena risiko adalah bagian tak terhindarkan dari bisnis dan kehidupan sehari-hari. Dalam bisnis, risiko dapat mengakibatkan kerugian finansial, reputasi, dan bahkan keselamatan karyawan. Oleh karena itu, manajemen risiko merupakan suatu pendekatan sistematis untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengurangi dampak risiko.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa mempelajari manajemen risiko penting:

a.         Mengurangi Dampak Risiko: Dengan mempelajari manajemen risiko, organisasi atau individu dapat mengidentifikasi risiko yang mungkin terjadi dan mengambil tindakan yang tepat untuk mengurangi dampaknya. Ini dapat membantu mengurangi kerugian finansial, reputasi, dan bahkan keselamatan karyawan.

b.        Meningkatkan Keputusan Bisnis: Manajemen risiko dapat membantu dalam pengambilan keputusan bisnis yang lebih baik. Dengan mempertimbangkan risiko dan dampaknya, organisasi atau individu dapat membuat keputusan yang lebih terinformasi dan lebih baik.

c.         Menjaga Reputasi: Manajemen risiko juga dapat membantu menjaga reputasi organisasi. Dengan mengidentifikasi risiko dan mengambil tindakan untuk mengurangi dampaknya, organisasi dapat menghindari skandal atau kegagalan yang dapat merusak reputasinya.

d.        Memenuhi Persyaratan Hukum dan Regulasi: Beberapa industri memiliki persyaratan hukum dan regulasi yang ketat dalam hal manajemen risiko. Dengan mempelajari manajemen risiko, organisasi dapat memenuhi persyaratan ini dan memastikan bahwa mereka mematuhi semua aturan dan peraturan yang berlaku.

 

e.         Meningkatkan Efisiensi: Manajemen risiko juga dapat membantu meningkatkan efisiensi organisasi. Dengan mengurangi risiko, organisasi dapat menghindari biaya tambahan yang terkait dengan kerugian finansial atau reputasi.

f.         Secara keseluruhan, mempelajari manajemen risiko sangat penting bagi organisasi atau individu karena dapat membantu mengurangi dampak risiko, meningkatkan keputusan bisnis, menjaga reputasi, memenuhi persyaratan hukum dan regulasi, dan meningkatkan efisiensi.

Belajar Konsep Dasar Arsitektur Enterprise

 


KONSEP ARSITEKTUR ENTERPRISE

1.             Pengertian

1.2         Konsep

Konsep adalah suatu ide atau gagasan abstrak yang merepresentasikan objek, kejadian, atau fenomena di dunia nyata. Konsep membantu kita untuk memahami, menjelaskan, dan memprediksi suatu hal atau fenomena yang ada di sekitar kita. Konsep dapat berupa kategori, prinsip, atau ide dasar yang dapat digunakan untuk mengorganisasi dan mengelompokkan informasi atau fenomena yang serupa.

Contohnya, konsep "kecerdasan" dapat digunakan untuk menggambarkan kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah, berpikir kritis, dan menyelesaikan tugas-tugas tertentu. Konsep ini membantu kita untuk memahami dan mengkategorikan berbagai aspek dari kecerdasan seperti kecerdasan verbal, numerik, atau spasial. Konsep juga dapat berkembang dan berubah seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan budaya yang ada di sekitar kita.

1.3         Arsitektur

Arsitektur adalah seni dan ilmu merancang, membangun, dan merenovasi bangunan dan struktur lainnya yang mencakup ruang hidup, kerja, dan kegiatan manusia. Arsitektur melibatkan penggunaan prinsip-prinsip matematika, fisika, dan teknik untuk menciptakan ruang yang fungsional, estetis, dan aman untuk digunakan.

Arsitektur juga melibatkan pemikiran tentang konteks budaya, lingkungan, sosial, dan ekonomi yang mempengaruhi desain bangunan. Seorang arsitek harus mempertimbangkan berbagai faktor seperti iklim, bahan bangunan, sumber daya, anggaran, dan tujuan penggunaan bangunan dalam merancang sebuah bangunan yang baik dan efisien.

 

Dalam praktiknya, arsitektur mencakup desain, perencanaan, konstruksi, dan manajemen proyek bangunan dari awal hingga selesai. Arsitek juga harus memahami dan mengikuti peraturan dan kode bangunan setempat serta mengkoordinasikan dengan berbagai pihak seperti pemilik tanah, kontraktor, dan ahli teknis lainnya untuk memastikan bahwa proyek bangunan dapat terlaksana dengan baik.

1.4         Enterprise

Enterprise adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada sebuah organisasi besar atau perusahaan yang memiliki berbagai unit bisnis atau divisi. Enterprise dapat mencakup bisnis dalam berbagai sektor seperti manufaktur, keuangan, teknologi informasi, ritel, dan lain sebagainya.

Enterprise seringkali memiliki struktur organisasi yang kompleks, melibatkan berbagai divisi atau departemen, tim manajemen senior, dan ribuan karyawan yang bekerja di berbagai lokasi. Enterprise juga dapat memiliki bisnis yang beroperasi di berbagai negara dan memiliki klien atau pelanggan di seluruh dunia.

Dalam konteks teknologi informasi, istilah "enterprise" sering digunakan untuk merujuk pada sistem atau aplikasi yang digunakan oleh organisasi untuk mengelola operasi bisnis mereka. Enterprise software mencakup aplikasi seperti ERP (Enterprise Resource Planning), SCM (Supply Chain Management), CRM (Customer Relationship Management), dan lain sebagainya.

Dalam pengertian yang lebih luas, enterprise dapat mencakup berbagai elemen seperti arsitektur bisnis, model operasi, strategi bisnis, nilai-nilai, dan budaya organisasi. Hal ini mencakup tujuan, struktur, sumber daya, dan proses yang diperlukan untuk mengelola bisnis secara efektif dan efisien.

1.5         Konsep Arsitektur Enterprise

Arsitektur Enterprise (EA) adalah kerangka kerja yang digunakan oleh organisasi untuk membangun dan mengelola arsitektur bisnis, teknologi informasi, dan arsitektur data mereka secara holistik. EA memungkinkan organisasi untuk mengintegrasikan strategi bisnis, proses bisnis, teknologi informasi, dan data untuk mencapai tujuan bisnis yang ditetapkan.

EA membantu organisasi untuk mengoptimalkan proses bisnis, meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional, serta mempercepat inovasi produk dan layanan. EA melibatkan identifikasi tujuan bisnis, pengumpulan informasi tentang arsitektur saat ini, merancang arsitektur target, dan menciptakan rencana transisi untuk mencapai arsitektur target tersebut.

EA mencakup empat tipe arsitektur: arsitektur bisnis, arsitektur data, arsitektur aplikasi, dan arsitektur teknologi informasi. Setiap jenis arsitektur memiliki fokus dan tujuan yang berbeda dalam membantu organisasi mencapai tujuan bisnis mereka.

EA membutuhkan keterlibatan dari berbagai stakeholder di organisasi, termasuk manajemen senior, pengembang bisnis, pengembang IT, analis bisnis, dan ahli arsitektur. EA juga memerlukan keterampilan analitis dan komunikasi yang kuat untuk membangun dan mengelola arsitektur yang kompleks dan terintegrasi.

2.             Pembahasan

Suatu organisasi yang sedang tumbuh dan berkembang sering mengalami tantangan dalam menjalankan operasional kegiatan bisnis nya, perusahaan berupaya untuk mencapai visi dan misinya dengan menggunakan berbagai strategi bisnis dan  menggunakan dukungan system informasi dan teknologi infrastruktur yang memadai .

Untuk mencapai misi dan tujuan bisnis selalau berupaya menggunakan teknologi informasi  yaitu system aplikasi yang langsung di pakai untuk mengatasi masalah operasional dengan maksud untuk membantu mempercepat proses dan meningkatkan efisiensi kerja karyawan.

Secara praktis penerapan teknolgi sistaem aplikasi untuk membantu kegiatan operasional tidak masalah atau dapat berjalan , namun demikian begitu suatu kondisi perusahaan menghadapai kebutuhan yang semakin komplek dengan makin banyaknya aktifitas bisnis yang trus berkembang, muncul masalah baru dengan aplikasi yang di gunakan tidak sesuai dengan keinginan bisnis yang ada.

Melalui pemahaman tentang enterprise architecture akan membantu  pimpinan perusahaan dalam menerapkan system aplikasi yang sejalan dengan keinginan bisnis corporate dan dapat di rencanakan secara waktu lebih Panjang tentang arah  pengembangan system informasi yang di inginkan dalam jangka Panjang, dalam rangka untuk menciptakan kelangsungan bisnis dan dapat meningkatkan daya saing perusahaan.

Konsep architecture enterprise adalah untuk membangun sistem informasi untuk memisahkan data, proses, infrastruktur teknologi, orang, waktu, dan motivasi dalam suatu kerangka kerja architecture enterprise. Hal tersebut dimaksudkan untuk menghindari pengulangan data, proses, dan kesalahan identifikasi kebutuhan teknologi yang berjalan dalam suatu sistem informasi agar berjalan secara efektif dan efisien.

Tujuan Enterprise Architectur  adalah untuk membangun peta aset IT dan proses bisnis serta kumpulan prinsip tata kelola yang akan memandu diskusi berkelanjutan tentang strategi bisnis dan bagaimana hal itu dapat dikomunikasikan melalui IT. Ada beberapa struktur yang disarankan berbeda untuk pengembangan EA.

 

 

 

 

 

Artikel Populer